Sabtu, 27 Desember 2014

2 Kemajuan Ilmu Pengetahuan Berkat Tsunami Aceh 2004


2 Kemajuan Ilmu Pengetahuan Berkat Tsunami Aceh 2004 




Liputan6.com, San Francisco - Tsunami di Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 adalah salah satu bencana terbesar yang menimpa umat manusia sepanjang sejarah. Gelombang raksasa menghantam pantai-pantai di Asia -- Tenggara dan Selatan -- serta Afrika Timur nyaris tanpa peringatan apapun. Sebanyak 243 ribu nyawa terenggut. Indonesia, Sri Lanka, Thailand, dan India mengalami kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Apapun, selalu ada hikmah di balik bencana. Tragedi itu meningkatkan kesadaran terhadap tsunami. Sejumlah negara bahkan mengeluarkan dana untuk riset dan perbaikan sistem peringatan dini.

Kini, 10 tahun berlalu, jaringan monitor seismik dan pemasangan buoy tsunami diperluas untuk mewaspadai datangnya gelombang mematikan lain di Samudara Hindia, di Pasifik, maupun di Lautan Karibia. Faktanya, para ahli kini bisa memperkirakan tsunami akan menerjang -- beberapa jam sebelum ombak raksasa pertama datang.

Namun, masih ada rintangan dalam rangka menyelamatkan nyawa siapapun yang terancam tsunami. Misalnya, kurangnya sistem peringatan yang akan membantu mereka yang membutuhkan untuk mencari perlindungan. Untuk menjauh dari pantai.

"Jadi, kami harus menyiapkan masyarakat agar mereka bisa menafsirkan tanda-tanda alam agar selamat," kata Mike Angove, kepala program tsunami National Oceanic and Atmospheric Administration's (NOAA).

Pada 2004, gelombang tsunami menerjang pesisir Sumatera hanya 9 menit setelah gempa 9,1 skala Richter berhenti berguncang.


http://news.liputan6.com/read/2152947/2-kemajuan-ilmu-pengetahuan-berkat-tsunami-aceh-2004?p=2

0 komentar:

Posting Komentar