
Engkau
yang terkatung-katung antara besarnya impianmu dan kecilnya kenyataanmu, antara
besarnya tanggung-jawabmu dan kecilnya harapanmu, dengarlah ini …
Sahabat baik hatiku,
Hentikanlah kebiasaanmu memperkuat kegelisahan di
dalam lamunanmu.
Cukupkanlah pemanjaanmu atas rasa khawatirmu.
Sudahilah kepatuhanmu kepada kecenderungan untuk
menunda pengindahan dirimu.
Hidupmu sudah lama dimulai.
Dan jelas sudah bahwa engkau belum memulai.
Hapuslah air mata hatimu, dan hadapkanlah wajah
tulusmu kepada Tuhan, dan katakanlah …
Tuhanku,
Maafkanlah kekasih kecilMu ini, yang belum kunjung
tegas mendahulukan yang baik bagiku.
Aku sering membayangkan keberhasilan, tanpa
bersedia menjadi pribadi yang pantas bagi keberhasilan dalam bayanganku.
Bagaimana mungkin aku sampai pada kehidupan yang
kubayangkan, jika aku tetap belajar dan bekerja dengan cara yang menyebabkan
kekuranganku?
Di malam yang sepi dari kegembiraan ini, aku mohon
agar Engkau mengangkatku keluar dari kubangan kesedihan dan kelemahan hatiku.
Aku ingin hidup dengan sepenuhnya, seriang mereka
yang seperti tak berbeban, dan ceria tertawa dalam harapan yang pasti mengenai
hadiah yang Kau janjikan kepada jiwa yang ikhlas.
Tuhanku Yang Maha Sejahtera,
Selamatkanlah aku dari kebingunganku. Hilangkanlah
gemetar jemari dan getar bibirku, yang lama dilemahkan oleh perasaan tak berhak
untuk berhasil.
Tuhan, janganlah lama Kau biarkan aku tergenang
dalam tangisku sendiri.
Aku ingin berhenti menangis.
Aku ingin melihat wajahku tersenyum lagi.
Aku ingin merasa sepenuhnya hidup lagi.
Aku ingin jatuh cinta lagi.
Aku ingin merasa dibutuhkan lagi.
Aku ingin didengarkan lagi.
Aku ingin namaku dipanggil dengan suara yang penuh
kasih.
Tuhan, aku ingin hidup sepenuhnya lagi.
Cintailah aku.
Aamiin
----------------
Mario Teguh - Loving you all as always